Program Musim Dingin
Palestina saat ini tengah menghadapi tiga tantangan besar.
Pertama, penjajahan zionis israel seperti aneksasi Tepi Barat, memblokade Jalur Gaza, dan melecehkan kiblat pertama umat Islam, Masjid Al-Aqsha. Kedua, Palestina tengah menghadapi pandemi Covid-19, yang meliputi hampir seluruh wilayah Palestina baik di Jalur Gaza, Tepi Barat dan wilayah pengungsi Palestina di luar Palestina. Dan ketiga, tantangan musim dingin Palestina.
Winter is coming
Seperti kita ketahui bahwa pada bulan Desember hingga awal bulan Januari merupakan puncak musim dingin dengan suhu udara dibawah nol derajat. Di wilayah Jalur Gaza saat puncak musim dingin, curah hujan sangat tinggi dan tidak jarang turun hujan es hingga terjadinya banjir bandang. Mereka yang hidup di tenda-tenda dan rumah darurat tak mampu melindungi dari dinginnya angin pada musim dingin.
Hal serupa juga dirasakan warga Palestina di Tepi Barat, Al-Quds dan tempat pengungsi Palestina di Lebanon, Jordania, Suriah serta Turki Selatan.
Apa yang bisa kita lakukan, untuk membantu menghadapi musim dingin?
Untuk menjawab kebutuhan Palestina, KNRP memulai lebih awal dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut serta pada program musim dingin, Ayo Hangatkan Palestina. KNRP menawarkan bantuan musim dingin berupa pakaian musim dingin, paket selimut, paket sembako, paket penghangat ruangan dan sedekah musim dingin.
Melalui program ini, KNRP ingin memastikan warga Palestina tetap hangat dan aman dalam menghadapi tiga tantangan besar ini. Program
ini bertujuan untuk memberikan fasilitas kebutuhan Palestina dalam menghadapi musim dingin.
Pendistribusian bantuan diprioritaskan kepada warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Al-Quds. Prioritas berikutnya yakni pengungsi
Palestina di Lebanon, Jordania, Suriah dan Turki Selatan.